Perawatan Hewan Peliharaan dan Edukasi Kesehatan
Back to List

Hewan peliharaan juga dapat mengalami reaksi buruk terhadap makanan

Adverse Food Reactions in Pets

Hewan Peliharaan Juga Dapat Mengalami Reaksi Buruk terhadap Makanan!

Sama halnya dengan manusia, hewan peliharaan juga dapat mengalami reaksi alergi atau respons buruk lainnya terhadap makanan tertentu. Fenomena reaksi abnormal terhadap makanan atau bahan tambahan yang dikonsumsi disebut sebagai reaksi buruk terhadap makanan. Pada anjing dan kucing, reaksi ini dapat mencakup alergi, intoleransi makanan, gangguan metabolisme bawaan, keracunan makanan, hipersensitivitas terhadap makanan tertentu, alergi makanan yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh akibat pengobatan, dan reaksi lainnya yang tidak dimediasi oleh sistem imun.

Dua Jenis Utama Reaksi Buruk terhadap Makanan
  1. Alergi Makanan (Reaksi Buruk terhadap Makanan yang Dimediasi Imun)

    Alergi makanan terjadi akibat respons imun yang tidak normal yang dipicu oleh alergen makanan. Penelitian menunjukkan bahwa protein seperti daging sapi, susu, dan ikan dalam makanan hewan peliharaan adalah alergen yang umum. Namun, beberapa ahli percaya bahwa penyebab reaksi alergi bukanlah jenis protein itu sendiri, melainkan ukuran molekul protein saat diserap dalam saluran pencernaan. Berbeda dengan intoleransi makanan, alergi makanan memengaruhi sistem pencernaan dan kulit, menyebabkan reaksi imun yang tidak normal terhadap komponen makanan yang sebenarnya tidak berbahaya.

  2. Intoleransi Makanan (Reaksi Buruk terhadap Makanan yang Tidak Dimediasi Imun)

    Intoleransi makanan merujuk pada reaksi buruk terhadap makanan atau bahan tertentu, yang sering disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mencerna komponen tertentu dengan benar akibat kekurangan enzim yang diperlukan. Gejala umum meliputi kembung, diare, dan ketidaknyamanan gastrointestinal lainnya. Intoleransi makanan memiliki beberapa kesamaan dengan alergi makanan dalam hal gejala dan penyebabnya.

    Salah satu contoh yang umum adalah intoleransi laktosa, di mana hewan peliharaan kekurangan enzim laktase, sehingga tidak dapat mencerna laktosa dalam produk susu. Bentuk umum lainnya adalah intoleransi gluten, yang terjadi ketika hewan peliharaan tidak dapat mencerna biji-bijian yang mengandung gluten seperti gandum, gandum hitam, barley, dan oat.

Gejala Utama Reaksi Buruk terhadap Makanan

Hewan Peliharaan Gejala Umum
Anjing
  • Gatal yang intens (terutama pada wajah, telapak kaki, ketiak, dan selangkangan)
  • Peradangan kulit kronis
  • Ruam merah
  • Kerontokan rambut
  • Hiperpigmentasi
  • Otitis externa (infeksi telinga)
  • Infeksi sekunder
  • Muntah
  • Diare
Kucing
  • Gatal yang intens (terutama pada kepala, leher, dan wajah)
  • Dermatitis ulseratif
  • Dermatitis miliaria (lesi kulit kecil berkerak)
  • Kerontokan rambut
  • Hiperkepekaan kulit
  • Seborea (kulit berminyak atau bersisik)
  • Muntah
  • Diare

Rekomendasi Pengelolaan Asupan Makanan

Strategi Manajemen Diet untuk Mengatasi Reaksi Buruk terhadap Makanan
  1. Asupan Asam Lemak Omega-3 dan Asam Amino Esensial

    Asam lemak Omega-3 dapat secara efektif mengurangi respons inflamasi, sementara asam amino esensial membantu menjaga kesehatan kulit.

  2. Hindari Paparan Alergen Makanan

    Identifikasi dan hindari bahan makanan yang diketahui dapat memicu reaksi alergi pada hewan peliharaan Anda.

  3. Tingkatkan Kesehatan Usus

    Promosikan kesehatan usus dan tingkatkan fungsi penghalang usus dengan menambahkan probiotik dan prebiotik.

  4. Tambahkan Antioksidan

    Antioksidan seperti vitamin E, beta-karoten, dan vitamin C dapat membantu menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh.

Referensi:

  1. 柯亞彤。2023。貓狗營養學(初版)。晨星出版有限公司。
  2. Dr. Sarah Wooten. 食物過敏、耐受不良以及愛貓敏感的胃腸道. 2028.