
Definisi Dasar Hipokalemia
Hipokalemia bukanlah penyakit, melainkan indikator fungsi tubuh yang abnormal yang terdeteksi melalui tes darah. Tingkat kalium normal pada kucing berkisar antara 3,5 hingga 5,1 mEq/L (3,5–5,1 mmol/L). Ketika hipokalemia terdeteksi, sangat penting untuk menyelidiki penyebabnya.
Potasium biasanya ditemukan di dalam sel dan merupakan ion kunci dalam mempertahankan tekanan osmotik intraseluler. Potasium berperan penting dalam transmisi sinyal saraf dan konduksi potensial aksi otot.
Hubungan Antara Ginjal dan Kalium
Potasium dalam darah diserap kembali dan dikeluarkan oleh ginjal. Pada kasus cedera ginjal akut (AKI) atau obstruksi saluran kemih, di mana produksi urin sangat berkurang (anuria atau oliguria), tubuh tidak dapat mengeluarkan potasium, yang mengarah pada hiperkalemia berat. Kondisi ini dapat menyebabkan aritmia yang mengancam jiwa atau bahkan kematian.
Namun, pada penyakit ginjal kronis (CKD), ginjal kehilangan kemampuan untuk mengonsentrasikan urin, yang mengakibatkan peningkatan produksi urin (poliuria). Hal ini menyebabkan kehilangan kalium yang signifikan melalui urin, yang akhirnya menyebabkan hipokalemia. Tingkat potasium yang rendah atau hipokalemia sering terlihat pada kucing dengan CKD, yang mempengaruhi sekitar 20% hingga 30% kucing yang terinfeksi.
Kemungkinan Penyebab Hipokalemia pada Kucing
- Pola Makan yang Tidak Seimbang: Penyebab umum kucing mengalami kekurangan potasium adalah pola makan, terutama jika kucing diberi makan makanan rendah potasium dalam jangka waktu lama. Pemberian makanan campuran secara berlebihan (misalnya mengombinasikan makanan basah tambahan, pouch makanan, camilan kering/beku, atau makanan kaleng rendah potasium) dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan defisiensi kalium. Namun, berdasarkan penelitian di Taiwan, makanan kucing kering kemungkinan bukan penyebab utama.
- Diare dan Muntah Berkepanjangan: Kondisi ini mengganggu keseimbangan elektrolit, terutama kadar potasium dan natrium.
- Gangguan Ginjal Kronis atau Akut: Kerusakan fungsi ginjal memengaruhi penyerapan dan pembuangan potasium, sehingga meningkatkan produksi urin dan menyebabkan kehilangan potasium berlebihan.
- Gangguan Metabolisme: Kondisi seperti hipertiroidisme dan alkalosis metabolik dapat berkontribusi terhadap kehilangan kalium.
- Diabetes dan Kondisi Terkait: Ketoasidosis diabetik (DKA) dan injeksi insulin atau glukosa dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, termasuk hipokalemia.
- Penggunaan Diuretik: Diuretik umumnya digunakan untuk mengobati penyakit jantung dan ginjal, dapat meningkatkan pengeluaran potasium.
- Faktor Genetik: Beberapa kucing mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap hipokalemia. Pemeriksaan rutin oleh dokter hewan disarankan untuk memantau kesehatan.
- Reaksi Emosional Berat: Stres dan kecemasan juga dapat memengaruhi kadar potasium.
Kalium berperan penting dalam transmisi sinyal saraf dan konduksi potensial aksi otot. Ketika kucing mengalami kekurangan kalium, gejala umum yang muncul meliputi kelesuan, depresi, dan kelemahan otot. Tanda khusus hipokalemia adalah kelemahan leher, di mana kucing tidak dapat mengangkat kepalanya dengan benar, sehingga mengakibatkan postur kepala yang terus menerus menunduk. Jika hal ini terjadi, hipokalemia harus dicurigai dengan kuat.
- Penurunan Berat Badan
- Gangguan Sistem Saraf
- Aritmia
- Kelemahan Otot Berat
- Kesulitan Berdiri dan Berjalan
- Depresi
- Konstipasi
Referensi:
- https://wagwalking.com/cat/condition/low-blood-potassium
- 林政毅、韓立祥。2023。超強圖解貓慢性腎臟疾病早期診斷與控制(初版)。旗標科技股份有限公司。