
Penyakit Saluran Kemih Bawah pada Kucing (FLUTD)
Penyakit saluran kemih bawah (yang mempengaruhi kandung kemih dan uretra) adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum pada kucing. Penyebabnya bervariasi tergantung pada usia kucing. Secara umum, untuk kucing yang berusia di bawah sepuluh tahun, kondisi yang paling umum adalah sistitis idiopatik, diikuti dengan batu urin dan obstruksi uretra. Untuk kucing senior yang berusia di atas sepuluh tahun, lebih sering ditemukan infeksi, batu urin, dan tumor.
Penyebab Utama Penyakit Saluran Kemih Bawah pada Kucing
- Sistitis Idiopatik Kucing (FIC): Penyebab akurat FIC masih belum jelas, namun tampaknya terkait dengan disfungsi antara kandung kemih, sistem saraf pusat, dan sistem endokrin (seperti kelenjar adrenal). Stres memainkan peran penting dalam perkembangan FIC, bertindak sebagai pemicu utama atau faktor yang memperburuk kondisi ini.
- Batu Urin (Urolithiasis): Ini adalah kondisi yang sangat umum yang dapat terjadi pada kucing di segala usia, dan bahkan setelah pengobatan, kekambuhan kemungkinan besar terjadi. Lebih dari 90% batu urin pada kucing terdiri dari struvit (magnesium amonium fosfat) atau kalsium oksalat.
Selain itu, perbedaan anatomi antara kucing jantan dan betina secara signifikan memengaruhi risiko terjadinya penyumbatan saluran kemih. Kucing jantan memiliki uretra yang lebih sempit dan lebih panjang, sehingga lebih rentan terhadap obstruksi uretra. Sebaliknya, kucing betina memiliki uretra yang lebih pendek dan lebih lebar, memungkinkan batu urin untuk lebih mudah lewat, yang mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan.
Gejala Utama Penyakit Saluran Kemih Bawah pada Kucing (FLUTD)
- Sering buang air kecil
- Buang air kecil di luar kotak pasir
- Kesulitan atau berusaha keras saat buang air kecil
- Menjilati area genital secara berlebihan
- Tetesan urin, darah dalam urin
- Kehilangan nafsu makan, muntah, diare, dehidrasi
Manajemen Diet untuk Penyakit Saluran Kemih Bawah
- Tujuan utama dari pengelolaan FIC adalah untuk meredakan gejala dan rasa sakit, mengurangi stres, serta menurunkan risiko kekambuhan.
- Manajemen diet saja tidak cukup untuk memperbaiki gejala. Pengobatan dikombinasikan dengan penyesuaian diet dan modifikasi lingkungan sangat penting untuk mengelola kondisi ini dan mengurangi kekambuhan.
Sebagian besar batu kandung kemih dapat dikelola pada tahap awal melalui penyesuaian diet (seperti memberikan makanan resep) yang meningkatkan asupan air, membantu mempercepat pelarutan dan eliminasi batu urin.
- Batu Struvite (Magnesium Amonium Fosfat): Meningkatkan asupan air membantu mengencerkan urin dan mengurangi tingkat kejenuhannya. Makanan resep yang diformulasikan untuk mengontrol kadar magnesium dan fosfor serta mengasamkan urin (misalnya, yang mengandung metionin) dapat secara efektif menurunkan pH urin dan mengurangi ekskresi magnesium dan fosfat, mencegah pembentukan batu.
- Batu Kalsium Oksalat: Berbeda dengan batu struvite, batu kalsium oksalat tidak dapat dilarutkan melalui diet urin. Tujuan diet adalah untuk mencegah kekambuhan dengan menghindari konsumsi kalsium, vitamin D, dan vitamin C yang berlebihan. Meningkatkan asupan air membantu menurunkan kejenuhan solut urin (misalnya, oksalat), menyesuaikan pH urin, dan mengurangi ekskresi kalsium dan oksalat dalam urin, yang semuanya membantu mencegah pembentukan batu kalsium oksalat.
Hidrasi yang cukup memainkan peran penting dalam mencegah batu urin dan mengurangi kekambuhan. Selain itu, pemeriksaan rutin ke dokter hewan (seperti uji urin) dapat membantu mendeteksi dan mencegah pembentukan batu kalsium oksalat.
Referensi:
- 陳千雯、黃郁文。2024。貓咪的食萬個為什麼?(初版)。城邦文化事業股份有限公司 麥浩斯
- 柯亞彤。2023。貓狗營養學(初版)。晨星出版有限公司